Review Manga: Second Summer Never See You Again
Oke jadi untuk mengawali review pertamaku ini, mari kita baca judulnya dahulu.
"Second Summer" atau yang bisa kita artikan Musim Panas Kedua, jadi.. ya, komik ini menceritakan tentang Satoshi yang mengalami "musim panas kedua". Chapter pertamanya juga "Second Summer".
Jadi.. awal ceritanya tuh begini, Satoshi punya teman namanya Rin. Nah, si Rin ini, ternyata penyakitan. Dan saat Rin lagi sakaratul maut, Satoshi malah ngungkapin perasaannya. Terus mereka hidup bahagia di isekai deh, yee..
Engga, ga gitu.
Bukannya ada adegan romantis, Rin malah ngusir Satoshi. Tapi Rin juga nulis surat buat Satoshi sebelum kematiannya sih. Dan karena surat itu Satoshi jadi nolep bin hikkikomori, dia jadi merasa sangat bersalah karena bikin Rin susah-susah nulis menjelang kematiannya.
Terus Satoshi.. oke stop spoiler. Ini review.
Menurutku komik ini bagus banget sih, dari art stylenya, desain karakternya, sinopsis nya juga bagus. hehe..
Sebenernya ini tuh kayak cerita romance school pada umumnya. Ada festival budayanya, ada festival musim panasnya..
Tapi yang bikin cerita ini menarik adalah karena Satoshi merasa ada "perbedaan" antara musim panas pertama sama musim panas keduanya. Waktu aku baca jadi kepo gitu, apakah endingnya bakal berbeda kayak Erased.
Walaupun tadi aku bilang "cerita romance school" tapi cerita di komik ini gak melulu tentang Rin sama Satoshi, kalau kataku di volume 1 lebih menceritakan tentang persahabatan gitu.
Jujur aku agak kurang suka sama karakter Rin di komik ini, entahlah ya menurutku dia agak.. egois gitu, walaupun keegoisan Rin ini tidak menghasilkan simbiosis parasitisme tapi yaa.. gasuka aja sama Rin.
Oiya di cerita ini juga ada selingan komedi dari karakter sampingan yang menurutku cukup menghibur. Salah satunya mbak Himiko kunti-san.
Jadi kesimpulannya komik ini sangat recomended untuk dibaca.. wait, jangan baca bajakan.
Sebenernya aku ga rekomendasiin komik ini buat yang usianya dibawah 17 tahun, walaupun gaada adegan aneh-aneh sih. Tapi kan ribet kalau orang tua kalian lihat tulisan U17+ di belakang bukunya. Hiks..
Oke segini aja reviewku, maaf kalau banyak kata-kata yang salah tulisannya. Jaa ne!
"Second Summer" atau yang bisa kita artikan Musim Panas Kedua, jadi.. ya, komik ini menceritakan tentang Satoshi yang mengalami "musim panas kedua". Chapter pertamanya juga "Second Summer".
Jadi.. awal ceritanya tuh begini, Satoshi punya teman namanya Rin. Nah, si Rin ini, ternyata penyakitan. Dan saat Rin lagi sakaratul maut, Satoshi malah ngungkapin perasaannya. Terus mereka hidup bahagia di isekai deh, yee..
Engga, ga gitu.
Bukannya ada adegan romantis, Rin malah ngusir Satoshi. Tapi Rin juga nulis surat buat Satoshi sebelum kematiannya sih. Dan karena surat itu Satoshi jadi nolep bin hikkikomori, dia jadi merasa sangat bersalah karena bikin Rin susah-susah nulis menjelang kematiannya.
Terus Satoshi.. oke stop spoiler. Ini review.
Menurutku komik ini bagus banget sih, dari art stylenya, desain karakternya, sinopsis nya juga bagus. hehe..
Sebenernya ini tuh kayak cerita romance school pada umumnya. Ada festival budayanya, ada festival musim panasnya..
Tapi yang bikin cerita ini menarik adalah karena Satoshi merasa ada "perbedaan" antara musim panas pertama sama musim panas keduanya. Waktu aku baca jadi kepo gitu, apakah endingnya bakal berbeda kayak Erased.
Walaupun tadi aku bilang "cerita romance school" tapi cerita di komik ini gak melulu tentang Rin sama Satoshi, kalau kataku di volume 1 lebih menceritakan tentang persahabatan gitu.
Jujur aku agak kurang suka sama karakter Rin di komik ini, entahlah ya menurutku dia agak.. egois gitu, walaupun keegoisan Rin ini tidak menghasilkan simbiosis parasitisme tapi yaa.. gasuka aja sama Rin.
Oiya di cerita ini juga ada selingan komedi dari karakter sampingan yang menurutku cukup menghibur. Salah satunya mbak Himiko kunti-san.
Jadi kesimpulannya komik ini sangat recomended untuk dibaca.. wait, jangan baca bajakan.
Sebenernya aku ga rekomendasiin komik ini buat yang usianya dibawah 17 tahun, walaupun gaada adegan aneh-aneh sih. Tapi kan ribet kalau orang tua kalian lihat tulisan U17+ di belakang bukunya. Hiks..
Oke segini aja reviewku, maaf kalau banyak kata-kata yang salah tulisannya. Jaa ne!
Komentar
Posting Komentar